Silek Art Festival 2021 Dibuka Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir



SWARATARUNA.COM - Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, S.STP. M.Si membuka secara resmi Kegiatan Silek Art Festival (SAF)2021 di Rumah Dinas Bupati tersebut pada Senin 23 Agustus malam.


Kegiatan yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung yang bertemakan "Manjapuik Nan Sabinjek Untuak Menyumarakkan Baliek Laman Silek Kito" dihadiri Wakil Bupati Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt, Unsur Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri Muaro, Ketua Pengadilan Agama Sijunjung.


Serta dihadiri Tim Indonesiana Pusat, Dr.Dede, Tim Kurator dan Direktur Festival, Kabid Kesenian dan Diplomasi Dinas Kebudayaan Sumbar, Ilfitra, S.STP., M.Ph, Ketua TP PKK, Ny. Riri Benny Dwifa, Ketua GOW, Ny. Donna Iraddatillah, Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat, Dra. Gemala Ranti, M.Si, Kepala OPD, BUMN/BUMD dan diikuti oleh tuo tuo Silek se Kabupaten Sijunjung. 


Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat Dra.Gemala Ranti, M.Si dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Silek Art Festival 2021 ini, merupakan yang ketiga kali pelaksanaannya di Sumatera Barat.


Pada tahun 2018 diikuti 7 Kabupaten dan Kota . 2019 dengan peserta 6  kabupaten, Kota dan 2021 ini 6 kabupaten kota, yakni Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Agam. 


"Setiap tahunnya diikuti kabupaten dan kota berbeda, tetapi Kabupaten Sijunjung, dalam 3 tahun pelaksanaan SAF berturut turut ikut bersama kita," ungkap Gemala. 


Diutarakan Gemala, Sijunjung ini sebetulnya, Kebudayaan  sangat luar biasa, meskipun georpak Silokek diangkat sebagai pariwisata tetapi nilai nilai sejarah dan budaya banyaknya luar biasa, termasuk Nagari Sijunjung dengan kampung dan rumah adatnya.


Lebih lanjut,  Gemala menyampaikan "Silek atau disebut pencak silat telah ditetapkan Warisan Budaya Tidak Benda (WBTB) Unisco pada Desember 2019"


Sebelumnya, memberikan kata sambutan Ketua IPSI Sijunjung diwakili Ketua Harian Firdaus mengungkap kan mendukung penuh kegiatan SAF 2021 Sijunjung yang "Manjapuik Nan Sabinjek Untuak Menyumarakkan Halaman Silek Kito" 


"Kegiatan SAF dan FGD tentang Silek ini lebih meriah,  hangat dan semarak oleh  penampilan tari pasambahan grup Pusako Panai Sijunjung, Silek Harimau Piatu Calau Sumpur Kudus Selatan, Silek Kapak dari Padang Lowe, Silek Pedang yang diiringi Talempong kayu Durian Gadang dan Silek Langkah Tigo dari Sanggar Seni Kembang Melati Muaro," ungkap Kabid Kebudayaan Adha Noerpedy, S.Pd.M.Kom.


Selain itu, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Usman Gumanti, S.Pd.MM para tuo tuo Silek Sijunjung betul betul mendapat pencerahan yang sangat berarti dan mendalam tentang hakikat Silek dari diskusi dua sesi yang dipandu tim propinsi dengan nara sumber Ketua LKAAM Sijunjung dan Aktivis Silek dari Propinsi Sumbar itu.


Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dalam sambutannya mengatakan, dipandang dari Wilayah Minangkabau, Sijunjung masuk dalam 4 teritorial yaitu;


Pertama Unggan dan Silantai masuk Luhak 50 Kota, kedua  Koto VII, Kumanis, Sumpur Kudus masuk Luhak Tanah Datar, ketiga Batu Manjulur, Mundam dan Palangki masuk ke Kubung 13 dan sisa lainnya dikatakan  daerah rantau.


Bupati Benny mengatakan FGD- SAF yang digelar Dinas  Kebudayaan Sumatera Barat berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Sijunjung ini dikuti 30 orang Tuo Tuo silek Kabupaten Sijunjung.


Lebih lanjut Benny menyampaikan, saat ini Kabupaten Sijunjung lebih dikenal dalam Adat sebagai Ikua darek kapalo Rantau, namun hal ini membuat Kabupaten Sijunjung sangat kaya dengan Adat, Budaya dan Tradisi, apalagi alam nan indah, yang sekarang sedang kita usulkan menjadi Geopark Dunia yaitu Geopark Silokek. 


Menurut Benny, Pemerintah Kabupaten Sijunjung sangat intens melakukan pelestarian serta pelindungan kebudayaan ini sesuai dengan  UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU No 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.


Pemda Sijunjung telah melaksanakan kegiatan seperti Pelestarian Cagar Budaya mulai dari pendataan, penyelamatan benda sampai pengangkatan SDM juru pelihara untuk cagar budaya. (Danus/PKP)

Posting Komentar

0 Komentar

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT